Laman

Senin, 10 Oktober 2011

When The Prophet Muhammad SAW Passed Away

The reaper approached prophet Muhammad SAW, Rasulullah asked to the reaper why Jibril didn't come . And After that, Jibril called to accompany Rasulullah. And Rasulullah asked to Jibril with a weak face "What will i get in the presence of Allah Jibril ?" . And jibril answered "The doors of the sky already opened, the angels are waiting your soul. Wish the heaven is opening when you are come". But the reason still couldn't make Rasulullah happy. His eyes still full with anxiety.

"You are not happy to hear what i said ?" Asked Jibril again when he saw Rasulullah still full with anxiety. "Tell me what will my race be later ?" . "Dont be worried, i've ever heard Allah's commandment to me that said I forbid the heaven for everyone, except to the Muhammad's race". After that Izrail the reaper did his work. He pulled Rasulullah's soul slowly. The neck's veinings tighten. Jibril said "How painful this breathe death".

Fatimah closed her eyes, Ali that beside fatimah downed his head and Jibril turned his face away. "Are you disgusted to see me like this Jibril?" Asked Rasulullah. "Who can see the sweetheart of Allah SWT ripped his life ?" . After that heard that Rasulullah murmured, because the painful that could'nt holded again. "Ya Allah so terrible this death, please just casts this painful to me, not to my race" Said rasulullah. Rasulullah's body started to be cold, his feet and chest was not moving anymore.

His lips wass vibrate liked wanted to said something "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - always praying and protect the weak person". Outside heard so many people was crying, the bestfriend was huging. Fatimah close her face with her hand.

And that was the end of the person's life that had to irradiate this world. Npw can we love him like he love us ? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. How Rasulullah love us.




Ketika Nabi Muhammad SAW Meninggal



Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."


Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, mendekatkan
telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya.

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad
wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar